Rabu, 09 Januari 2008

Diskusi Kesehatan Soeharto

Mantan Presiden Soeharto kembali masuk Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, Jumat (4/2) siang. Pihak RSPP menyebutkan, keluarga Pak Harto telah memesan kamar perawatan sejak tiga hari lalu, untuk menjalani pemeriksaan medis biasa. Selama dirawat, ia akan ditangani tim dokter yang sebelumnya juga merawat mantan presiden tersebut.

Pak Harto sudah berkali-kali dirawat di rumah sakit ini karena mengalami komplikasi sejumlah penyakit yang disebabkan usia tua. Selain jantung, Pak Harto terakhir masuk rumah sakit karena mengalami pendarahan pada ususnya.

Sebagai mantan presiden, Soeharto masih memiliki privilese, termasuk pelayanan medis kelas satu. Tak ketinggalan dengan dimanfaatkannya teknologi medis paling baru dan canggih. Pelayanan medis seperti itu sudah layak dan sepantasnya bagi seorang mantan presiden.

Tidak ketinggalan, perkembangan dan kondisi mantan Presiden Soeharto dilaporkan tim medis detik per detik dan media melaporkannya seperti laporan perkembangan pasar modal. Tidak ketinggalan berita kunjungan anak cucu keluarga Cendana serta simpatisan yang membesuknya. Itu semua semakin menunjukkan—disukai atau tidak—Soeharto adalah tokoh besar. Entah besar dalam hal apa.

Yang pasti, ada beribu alasan bagi para loyalisnya untuk mendukung Soeharto sebagai tokoh besar. RE Elson dalam Suharto: A Political Biography (Cambridge: 2001) mengungkapkan jasa terbesar Soeharto yang terus mengikat Indonesia sekarang dan Indonesia di masa datang adalah pertumbuhan ekonomi, yang membawa Indonesia beranjak dari "negara yang stagnan dan miskin ke alam dunia modern".

Tentu saja, bagi yang anti-Soeharto, ada pula beribu alasan untuk mengecilkannya. Atau mungkin malah mengeluarkan sumpah serapah karena dirinya atau keluarganya pernah dibuang di Buru atau terpaksa jadi eksil hingga saat ini setelah peristiwa 1965. Beribu alasan bisa dibuat untuk membenci Soeharto gara-gara jejak hitamnya di masa silam.

Perkenalkan Calon Presiden

Blog ini dibuat untuk mengkritik calon-calon Presiden bahkan mengkritisi presiden-presiden sebagai kandidat negara yang harus mendengar suara rakyat..

Masalah lama sudah menjadi dilema bagi bangsa Indonesia.
Kekuatan Orde Baru masih belum bisa dihancurkan.
Jaringan Korupsi masih merajalela.

Itu masih sebagian kecil dari 'apa yang harus diperbuat' Presiden terutama dalam menegakkan hukum..

Kenapa Presiden yang tidak bisa menegakkan hukum harus dipilih?
Jaman ini di Indonesia adalah hukum karet!!!

Hukum bisa dilonggarkan dan bisa mencekik keadilan disaat kekuasaan masih ada dipuncak..

Dan artikel mengenai ke-presidenan ini-pun akan dimulai.. (walaupun mungkin sudah jauh terlambat)